Seperti yang di kutip kompasiana.com, berbagai media
telah melakukan pemberitaan, Blue Bird akan melaksanakan penawaran umum perdana
saham atau initial public offering (IPO). Masa penawaran IPO ini terlaksana
pada tanggal 3, 6 dan 10 Oktober 2014. Terkait hal ini, terdapat alokasi
menarik yang disampaikan oleh Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk, Purnomo
Prawiro, bahwa sopir dibidik untuk dijadikan shareholder. Jika biasanya dikenal
istilah FnF (Friend & Family), IPO ini bernuansa PnP (Pengemudi &
Penumpang).
IPO seringkali
menjadi momen yang dinantikan di industri pasar modal. Bagi investor, fluktuasi
harga di hari perdana bisa menimbulkan efek happy dan unhappy. Hal ini
dikarenakan belum adanya historical pattern di pergerakan harga saham. Dari
sudut pandang internal, kepemilikan saham bisa meningkatkan sense of belonging.
Karyawan yang umumnya bekerja 9 jam tiap hari akan merasa dihargai jika
mendapat kompensasi lain di luar upah.
Sama halnya
ketika kita terdaftar sebagai anggota koperasi karyawan. Semakin tinggi
pendapatan usaha koperasi, biasanya semakin tinggi pula jumlah SHU-nya. Dalam
cakupan yang lebih besar, semakin baik kinerja perusahaan, semakin
menguntungkan pula bagi pemilik sahamnya. Inilah yang bisa memotivasi karyawan
untuk bekerja lebih maksimal dari sebelumnya. Terlebih IPO ini bertujuan untuk
mengembangkan bisnis dan mempertahankan posisi market leader di jasa
transportasi.
Tanpa kinerja
karyawan, perusahaan akan sulit mencapai visinya, apalagi menghasilkan
keuntungan. Maka dari itu karyawan memang perlu dianggap sebagai assetnya perusahaan
jasa. Walaupun market practice-nya, masih ada perusahaan yang tidak menganggap
karyawan adalah aset. Ketika kondisi perusahaan sudah established dan cenderung
stabil, petinggi atau level pimpinan bisa berasumsi perusahaannya akan
fine-fine saja walaupun kehilangan satu atau dua karyawan.
Meskipun kondisi
IHSG sedang kurang baik karena tekanan politik, Go Public Blue Bird disinyalir
tetap berjalan sesuai indicative time-table. Saat ini, beberapa armada telah
ditempeli stiker Go Public di bagian kiri kaca belakang. Dengan statusnya
sebagai perusahaan top of mind di jasa transportasi, motto “kita semua sama”
telah membuka kesempatan bagi sopir untuk menjadi pemegang saham. Terlepas
apakah ada lock up period-nya atau tidak, setidaknya karyawan telah menjadi
aset yang dihargai.
Post by : Rony Sutiyanto
No comments:
Post a Comment